Jangan Keliru Dengan Pelbagai Ujian Virus Corona! Ini Prosedur Yang Sesuai Dengan Standard Antarabangsa!

Share

Semakin hari makin bertambah pesakit yang positif COVID-19 di Malaysia semakin bertambah banyak. Terakhir, Khamis 12 Mac jumlahnya mencapai 149 orang. Tentu saja, ini membuat masyarakat semakin waspada.

Apabila kamu mengalami gejala-gejala virus corona, jangan ragu untuk buat pemeriksaan diri. Dilaporkan dari Centers for Disease Control and Prevention, inilah prosedur ujian virus corona yang betul sesuai dengan standard antarabangsa!

1. Mengambil cairan paru-paru melalui pencucian bronchoalveolar

Pertama anda harus melakukan prosedur bronchoalveolar lavage alias pencucian bronchoalveolar. Ini adalah prosedur medik di mana bronkoskop dimasukkan ke dalam hidung atau mulut ke paru-paru. Lalu, air steril disemburkan ke bahagian kecil paru-paru. Sampel cairan ini dikumpulkan untuk diteliti dan diperiksa.

Menurut laman Centers for Disease Control and Prevention, cairan yang dikumpulkan berjumlah 2-3 ml. Masukkan sampel ini ke dalam bekas pengumpul cairan yang steril dan anti bocor. Prosedur bronchoalveolar lavage boleh dilakukan untuk mendiagnosis penyakit paru-paru, kanser, infeksi, pendarahan dan kondisi medik lainnya.

2. Menghapus nasofaring dan mengambil sample

Masih ada prosedur lain yang harus dijalani, iaitu melakukan swab alias menggosok nasofaring. Caranya ialah memasukkan alat ke lubang hidung dan pastikan posisi hidung sejajar dengan langit-langit mulut. Biarkan alat lap selama beberapa detik untuk menyerap cairan sekresi, didedahkan di laman Health Navigator New Zealand.

Disarankan untuk memakai alat penyeka cairan rembesan dari bahan serat sintetik dengan bekas plastik. Tidak disarankan memakai penyeka kalsium alginat dengan poros kayu, cadangan laman Centers for Disease Control and Prevention. Selain itu, prosedur ini juga dilakukan untuk mendiagnosis infeksi saluran pernafasan atas, seperti batuk toksik.

3. Sampel kahak harus diambil

Prosedur selanjutnya ialah mengambil sampel kahak. Menurut laman Medical News Today, kahak diproduksi oleh paru-paru ketika kita sakit.

Bentuk kahak adalah lendir pekat dengan warna kekuningan atau kehijauan, tidak seperti air liur yang berair, jernih dan berbuih. Apabila kita kelebihan kahak, tubuh berusaha mengeluarkannya melalui batuk.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, awalnya pesakir diminta untuk mengumuh mulut dengan air. Lalu, kahak dikeluarkan melalui batuk dan diletak di bekas pengumpul yang steril dan anti bocor. Biasanya, sampel kahak diambil untuk mengesan penyakit infeksi saluran pernafasan bawah, contohnya bronkitis dan pneumonia.

4. Melakukan swab oropharyngeal

Ujian berikutnya adalah melakukan swab alias sapukan di bahagian oropharyngeal (tekak). Caranya adalah memasukkan alat tongue depressor ke dalam mulut. Gosok di bahagian belakang oropharyngeal, tonsil atau area lain yang mengalami nanah, peradangan dan kemerahan, mengikut laman Quidel.

Biasanya, ujian ini digunakan untuk mendiagnosis infeksi bakteria di tekak. Infeksi ini termasuk radang tonsil, radang tekan, batuk toksik, pneumonia dan meningitis. Menurut laman Centers for Disease Control and Prevention, bahagian yang harus digosok adalah posterior pharynx dan hindari lidah, usahakan alat tidak menyentuhnya.

5. Sampel harus disimpan dalam suhu 2-8°C

Setelah seluruh ujian selesai, simpan sampel dalam suhu 2-8°C, maksima hingga 72 jam. Apabila ada penundaan dalam pengiriman atau pengujian sampel, simpan sampel pada suhu -70°C atau lebih rendah, saran laman Centers for Disease Control and Prevention.

Lalu, setiap bekas sampel perlu diberi label dengan nombor ID pesakit (atau nombor rekod medik), nombor permintaan laboratorium, jenis sampel (misalnya, serum) serta tanggal sampel dikumpulkan. Segera uji sampel ini untuk mengetahui keputusannya.

Itulah prosedur ujian virus corona yang betul dan  sesuai standard antarabangsa. Semoga informasi singkat ini bermanfaat ya,!

SUMBER: Laman IDNTimes

 

Published by
SH